BERWISATA ke Bogor tidak hanya sekedar mencicipi kuliner. Tapi, Anda juga bisa berkunjung ke kampung budaya Sindang Barang di Desa Pasir Eurih, Tamansari, Bogor Barat.
Di tempat tersebut, ada pengrajin kain ikat asli. Kain tersebut biasanya dipakai untuk perlengkapan busana.
"Kain ikat itu kerap dipakai oleh masyarakat Bogor untuk tari-tarian, kain ini dipergunakan di kepala," jelas Elis, pengrajin kain ikat Kampung Budaya Sindang Barang kepada Okezone di Desa Pasir Eurih, Tamansari, Bogor Barat, Senin (13/4/2015).
Kain ikat Bogor itu dibuat langsung oleh tangan. Bahannya menggunakan katun, yang kemudian dihiasi motif khas Desa Pasir Eurih.
"Motif yang khas adalah motif dedaunan, pemilihan motif ini karena memang kawasan Desa Pasir Eurih berada di kawasan Gunung Salak yang dipenuhi area pepohonan," imbuh Elis..
Selain motif, ciri khas kain Bogor yang lain, yakni dari segi warna. Uniknya, warna dari kain tersebut dibuat dari bahan alami yang ada di sekitar kawasan Gunung Salak.
"Biasanya motif dedaunan yang digunakan adalah kembang merah. Ini disesuaikan dengan khas Bogor Kampung Budaya. Pewarnaannya juga memakai bahan alami, jadinya enggak akan luntur," terang Elis
Selain kain ikat, warga di kampung budaya juga memproduksi kain lebar. Biasanya, kain ini sering dibuat sarung, mapun busana. Untuk harga dari kain tersebut cukup terjangkau. Pengrajin umumnya membanderol kain ikat dengan harga Rp50 ribu, sedangkan kain lebar dihargai Rp400 ribu.
0 Komentar