Recents in Beach

Kurang Tidur Saat Bayi Sebabkan Gangguan Kepribadian pada Balita



Jakarta, Kurang tidur memang diketahui dapat membuat bayi lebih rewel dan gampang menangis. Nah, penelitian terbaru menemukan bahwa kebiasaan buruk tersebut bisa terbawa hingga balita jika waktu tidur tetap tak terpenuhi.

Borge Sivertsen, peneliti dari Uni Research Health dan the Norwegian Institute of Public Health, Bergen, Norwegia, mengatakan bahwa peneliti sudah sejak lama percaya ada kaitan antara tidur dan gangguan kepribadian serta gangguan emosi. Namun ia tak menyangka kaitan ini begitu kuat.

"Studi ini sifatnya eksperimental, namun kami kaget ketika kaitan antara tidur dan gangguan kepribadian sangat kuat dan konsisten," tutur Sivertsen, dikutip dari Reuters, Selasa (14/4/2015).


Dalam penelitiannya, Sivertsen mengamati 32.662 pasangan ibu dan anak. Pengamatan dimulai sejak ibu hamil usia 17 minggu hingga anak berusia lima tahun. Dalam rentang waktu tersebut, para partisipan diminta mengisi survei sebanyak tiga kali.

Survei berisikan pertanyaan soal waktu tidur yang dimiliki para bayi. Selain itu kualitas tidur juga diukur, seperti berapa kali bayi terbangun pada tengah malam. Terakhir, ibu diminta untuk mengisi survei soal kepribaidn dan emosi bayi.

Hasil survei menunjukkan bahwa 60 persen bayi tidur 13 hingga 14 jam dalam sehari. Dua persen mengalami kekurangan tidur, di bawah 10 jam per malam. Terakhir, ada 3 persen bayi yang bangun lebih dari tiga kali per malam, sementara rata-rata bayi normal bangun 3-4 kali dalam seminggu.

Posting Komentar

0 Komentar