Sambil berorganisasi, sambil beramal. Inilah yang dilakukan para muslimah ITB dengan membuat program Ojek Muslimah. Siapa yang mau ikut?
Ajaran Islam sangat melindungi perempuan. Dari aturan mengenai penutup aurat hingga cara memperlakukan perempuan. Inilah yang menjadi inspirasi para Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), yang tergabung dalam Annisaa Muslim Jatinangor untuk membuat program Ojek Muslimah.
Nurul Walidah Oktaviani, penanggung jawab program ini menyatakan Ojek Muslimah dikhususkan bagi mahasiswi ITB dan mahasiswi lain yang ke ITB. Program ini baru dimulai Senin kemarin.
Menurut Walidah, ide tersebut tercetus karena banyaknya kasus para mahasiswi ITB sulit pulang ke asrama pada malam hari. Hal ini karena kegiatan kampus masih dipusatkan di ITB Bandung, sementara asrama ITB terletak di Jatinangor, Sumedang.
"Sering ada kasus akhwat kesusahan pulang ke asrama ITB di Jatinangor pada saat malam. Sedangkan di sekitar Nangor itu kan agak rawan, jadi khawatir. Makanya kami membuat program ini. Memang tidak bisa dipungkiri kegiatan pusat masih di ITB Ganesha jadi wajar kalau mahasiswa ITB Nangor sering bolak balik ke sana dan pulangnya agak malam," jelasnya kepada Dream, Rabu, 7 April 2015.
Lebih lanjut, Walidah menjelaskan supir dari ojek ini berasal dari kalangan mahasiswi ITB juga. Ada sekitar 18 mahasiswi yang siap mengantarkan mahasiswi lain dengan rute sekitar Jatinangor - Asrama ITB Jatinangor.
Lalu bagaimana dengan pengamanan si supir dan penumpang yang keduanya perempuan? Jangan khawatir, ada seorang pendamping laki-laki yang akan menjaga Ojek Muslimah ini. Saat ini, mahasiswa yang baru bergabung sebanyak 10 orang.
"Supirnya, wanita muslim dan punya motor, tidak harus bisa bela diri.
Sistemnya nanti ada ikhwan yang mengiringi di belakang. Jadi tidak cuma akhwat itu sendiri yang menjemput," jelasnya.
Sistemnya nanti ada ikhwan yang mengiringi di belakang. Jadi tidak cuma akhwat itu sendiri yang menjemput," jelasnya.
Walidah menyatakan program ini gratis alias tidak dipungut bayaran. Pembiayaan operasional program Ojek Muslimah ini sepenuhnya ditanggung organisasi dari dana unit kemahasiswaan ITB dan dana infak mahasiswa.
Bagaimana dengan pembagian tugas supaya tidak menyita waktu kuliah para 'pengojek'?
Walidah menyebutkan jam operasional Ojek Muslimah ini pukul 18.00-21.00 WIB. Terdapat pembagian jadwal yang disesuaikan dengan jadwal kuliah dan kegiatan para 'pengojek'.
"Jamnya kan malam hari, jadi tidak mengganggu kuliah dan sudah dijadwal, siapa yang bisa Senin, Selasa, dan seterusnya," pungkas mahasiswi Jurusan Rekayasa Pertanian ITB, Angkatan 2012 itu.
0 Komentar