Bagi perempuan karir, pagi hari bisa menjadi waktu yang sangat merepotkan. Terutama, saat mereka mengalami kesulitan memilih pakaian mana yang akan dipakai untuk berangkat kerja setiap hari.
Keruwetan itulah yang dialami oleh seorang direktur seni di perusahaan iklan Satchi & Satchi di New York bernama Matilda Kahl. Untungnya, dia sudah menemukan solusinya dan sudah melakukannya selama tiga tahun terakhir.
Alih-alih memakai busana kerja berbeda-beda setiap hari, Matilda memutuskan memilih satu jenis setelan dengan model dan warna yang sama.
Matilda kemudian menuturkan bagaimana awalnya dia sampai pada keputusan untuk memakai setelah yang sama setiap hari.
Pada suatu Senin, Matilda harus pergi ke kantor lebih awal untuk melakukan meeting di kantornya. Namun dia bingung menentukan pakaian yang cocok. Akibatnya dia terlambat masuk kantor. Parahnya lagi, pakaian yang dikenakannya ternyata terbalik.
"Saya benar-benar stres. Ini bukan pagi pertama yang membuat saya panik. Tapi pada hari itu juga, saya bertekad untuk mengakhirinya," kata Matilda dikutip Dream dari laman Metro.co.uk,Selasa 14 April 2015.
Matilda pun punya ide untuk membuat semacam seragam untuknya. Melalui berbagai pertimbangan, perempuan cantik berambut pirang ini membuat desain seragam sendiri.
Seragam Matilda terdiri dari atasan putih, celana hitam, blazer hitam, dan sebuah hiasan tali dari kulit berbentuk ikatan di leher sebagai pemanis.
Dan jadilah itu sebagai seragam keseharian Matilda saat pergi kerja selama tiga tahun terakhir. Namun tidak hanya satu yang ia punya. Matilda konon memiliki 15 setelan yang sama namun beda tema sehingga bisa dipakainya secara bergantian.
Untuk menghindari kebosanan, Matilda berburu jenis pakaian lain pada pekan kemarin. Setelah negosiasi dengan toko pakaian tersebut, Matilda akhirnya punya pakaian kerja cadangan untuk 254 hari kerja tahun berikutnya dengan tema yang lain.
Gaya berpakaian Matilda ini pun menuai banyak komentar miring dari rekan kerjanya. Beberapa di antaranya bahkan mengira Matilda ikut aliran kepercayaan tertentu. Namun ia tidak peduli.
"Pilihan ini membebaskan saya dari membuang-buang waktu memikirkan pakaian mana yang harus dipakai," katanya. (Ism)
0 Komentar