Recents in Beach

Bisakah Manusia Hidup Hingga 200 Tahun?

Ilmuwan coba menjawabnya berdasarkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan. Dan hasilnya...

Ketika Gertrude Weaver yang berusia 116 tahun meninggal karena pneumonia minggu ini di Arkansas, ia memegang gelar orang tertua di dunia untuk lima hari.
Weaver masih sedikit lebih muda dari orang tertua asal Perancis, Jeanne Calment, yang meninggal pada tahun 1979 pada usia 122 tahun dan memegang rekor manusia tertua.
Apakah gen super-senior seperti milik Weaver dan Calment memegang kunci untuk hidup lebih lama? Dengan segala obat dan teknologi canggih yang dimiliki manusia, mungkinkah bisa menerobos batas-batas umur manusia melampaui 130, bahkan 200 tahun?
Karena itulah berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui kemungkinan manusia hidup lebih lama.
Pengusaha kaya California Joon Yun mengusulkan hadiah US$ 1 juta untuk proyek 'Palo Alto Longevity Prize' yang memperpanjang hidup tikus laboratorium sebesar 50 persen. Sejauh ini, sudah ada 15 tim yang mendaftar untuk kontes ini yang dimulai 15 Juni mendatang.
Google, pada tahun 2014, mengungkapkan penelitian yang diberi nama Calio. Tujuan dari penelitian tersebut adalah mencari cara memperlambat penuaan dan mengetahui penyakit yang dikhawatirkan memperpendek usia.
Sementara itu mantan peneliti genom manusia Craig Ventner telah mendirikan sebuah perusahaan baru yang disebut Human Longevity, Inc. Perusahaan ini mencoba 'meretas' urutan database kode genetik super-senior seperti Weaver yang membuatnya hidup lebih lama.
Namun demikian, ada beberapa ilmuwan yang mengatakan, berapa pun banyak uang dikeluarkan untuk melakuan penelitian, tetap saja tidak dapat melampaui batas tubuh manusia. Mereka yakin pola hidup sehat merupakan kunci utama untuk memperpanjang usia.
Thomas Perls, profesor kedokteran dan geriatri di University School of Medicine di Boston, adalah peneliti yang melakukan studi terhadap gen orang yang bisa hidup lebih dari 100 tahun atau lebih.
Perls masih belum bisa memecahkan satu pertanyaan seperti, "Mengapa usia orang-orang seperti Weaver atau Calment bisa menjadi lebih lambat dibandingkan dengan manusia lainnya."
Menurutnya, masing-masing tubuh manusia memiliki 'garansi' yang akan habis di satu titik. Beberapa manusia bisa bisa hidup beberapa dekade, lebih lama dari yang lainnya, hingga akhirnya merasakan kondisi tubuh menurun di akhir usianya.
"Kita masih terlalu dini untuk mempelajari tentang usia ini," katanya. "Kita punya beberapa gagasan tentang gen. Tapi kombinasinya sangat berbeda untuk setiap orang."
Namun hidup lebih lama juga menjadi masalah bagi manusia, kata Caleb Finch dari University of Southern California.
Menurutnya, hidup dengan usia panjang justru berisiko mengalami gangguan otak. Bahkan, setengah dari populasi 100 tahun lebih menderita gangguan otak seperti Alzheimer.
"Jika Anda ingin hidup 100 tahun, ada risiko tinggi terkena Alzheimer. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menemukan cara untuk memperlambat penyakit penuaan tersebut. Namun hingga kini tidak banyak yang bisa dilakukan."

Posting Komentar

0 Komentar